Latest News

Tentang Murai Batu

advertisement
Kicau Murai Batu - Murai batu adalah jenis burung kicau yang banyak penggemarnya. Burung jenis petarung ini sangat memukau hati ketika sedang tampil di arena kontes. Dengan gaya yang khas ekornya jintrak-jintrak dan suara yang beragam-ragam, burung yang satu ini juga cukup fantastis dilihat dari harganya. Harga untuk murai batu bakalan hutan saja bisa mencapai satu atau dua juta rupiah (tergantung jenisnya). Murai batu memang burung kicau yang istimewa. 

Perawatan murai batu harus benar-benar ekstra hati-hati. Paling penting, dalam bermain murai batu pemberian ekstrafooding (jangkring, kroto dan UH) harus memadai, karena kalau tidak tercukupi, burung akan mudah ngdrop/stres. Ternyata murai batu juga banyak jenisnya, dari ekor sedang sampai ekor yang panjang. Nah, berikut ini ada beberapa jenis murai batu yang di kenal di indonesia.


Jenis Murai Batu


  • Murai batu medan, Bukit Lawang, Bohorok, kaki G Leuser wilayah Sumatra Utara. Panjang ekor 27 – 30 cm.
  • Murai Aceh, di kaki G Leuser wilayah Aceh. Panjang ekor 25 – 30 cm.
  • Murai batu Nias, panjang ekor 20 – 25 cm. Ekor keseluruhan berwarna hitam.
  • Murai Jambi, hidup di Bengkulu, Sumatra Selatan, Jambi.
  • Murai batu Lampung, hidup di Krakatau, Lampung. Ukuran tubuh lebih besar dari Murai Medan. Panjang ekor 15 – 20 cm.
  • Murai Banjar (Borneo), jenis ini paling populer di Kalimantan, karena sering merajai berbagai lomba di Kalimantan. Penyebaran di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Panjang ekor 10 – 12 cm.
  • Murai Palangka (Borneo), panjang ekor 15 – 18 cm. Hidup di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.
  • Larwo (Murai Jawa), hidup di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Tubuh jauh lebih kecil dari murai medan. Jenis ini sudah sangat langka ditemukan. Panjang ekor 8 – 10 cm.

Bagi Anda kicau mania yang pemula dalam bermain murai batu, harus benar tahu dulu jenis atau cara perawatan murai batu. Karena, sayangkan harganya yang cukup mahal tapi kita gak bisa dalam hal perwatannya. Sebelum masuk perawatan, Anda juga harus bisa membedakan antara jantan dan betina murai batu. Berikut ini ada tips singkat dalam membedakan jantan atau betina murai batu.

Ciri jantan dan betina Murai Batu

Ciri jantan dan betina murai batu dewasa sebenarnya mudah dibedakan. Untuk murai dengan sub-spesies yang sama, maka untuk warna bulu jantan lebih mengkilat. Hitamnya hitam pekat kebiruan (berkilau, nyambeliler, seperti berhologram), sedangkan warna merahnya atau coklat, terlihat tajam kontras dengan warna di sebelahnya (hitam atau putih). Murai batu yang satu sub-spesies, ekor jantan lebih panjang ketimbang betinanya. Sedangkan lagunya, jantan lebih bervariasi. Mungkin untuk murai batu betina kebalikannya.

Setelah Anda tahu burung murai batunya berjenis kelamin jantan, Anda tinggal setting atau rawatan yang rajin saja tiap harinya. Berikut ini ada tips yang sangat bermanfaat untuk Anda murai batu mania.

Perawatan Murai Batu


Perawatan harian untuk burung murai batu relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.

Berikut ini pola perawatan harian dan setelan harian untuk burung murai batu:

  • Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung kebiasaan).
  • Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan voer dan air minumnya.
  • Berikan jangkrik minimal 5 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan jangkrik secara langsung pada burung.
  • Penjemuran dapat dilakukan selama 1-3 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
  • Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong jika akan dilakukan pemasteran. Jika tidak, pengerodongan tidak mutlak.
  • Siang hari sampai sore (jam 12.00-15.00) burung dapat dimaster dengan suara master atau burung-burung master lain.
  • Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu. Berikan Jangkrik 4 ekor pada cepuk EF.
  • Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara master selama masa istirahat, bisa sampai pagi harinya.

Penting :

  • Kroto segar diberikan 1 sendok makan maksimal 2x seminggu (perlu). Contoh setiap hari Senin pagi dan hari Kamis pagi.
  • Pemberian cacing diberikan 1 ekor 1x seminggu. Contoh setiap hari Selasa pagi.
  • Pengumbaran di kandang umbaran dapat dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.
  • Berikan multivitamin yang dicampur pada air minum untuk menjaga kesehatan burung, dua-3 kali sepekan atau sesuai kondisi burung.

Cara Merawat Murai Batu


= Tempat/sangkar: Murai batu bisa dipelihara dengan sangkar bulat maupun kotak. Untuk kotak ukuran 50 x 50 x 75 cm sedangkan untuk bulat dengan diameter 50 cm atau 60 cm tergantung dari jenis murai batu yang kita pelihara apakah berekor panjang atau pendek. Sementara tenggeran atau tangkringan bisa dibuat dengan kayu asam diameter 1,3 cm; bisa berbentuk palang bersusun maupun leter T.

= Pakan: Hal utama yang perlu diperhatikan dalam hal pakan adalah menu yang variatif sehingga kecukupan nutrisi, vitamin dan mineralnya. Pakan yang bagus, selain lengkap nutrisinya seperti protein, karbohidrat, juga lengkap vitaminnya seperti vitamin A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3. Selain itu, perlu pula mengandung zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D.

Di samping vitamin, perlu juga kecukupan mineral. Mineral dibutuhkan dalam pembentukan darah dan tulang, keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi sistem pembuluh darah jantung dan lain-lain. Seperti vitamin, mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan. Yang termasuk mineral yang diperlukan burung anis kembang adalah Calcium, Phosphor, Iron, Manganase, Iodium, Cuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium Chlorin dan Kalium.

Makanan Murai Batu


Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%). Belum tentu voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung murai batu. Voer harus selalu tersedia di dalam cepuknya. Selalu ganti dengan voer yang baru setiap dua hari sekali (jika belum habis).

EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung murai batu yaitu: jangkrik, orong-orong, kroto, cacing, ulat hongkong, ulat bambu, kelabang, belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberiannya EF tersebut.

Mungkin hanya itu saja cara merawat murai batu yang bisa saya bagikan. Murai batu memang burung kicau berkelas, jadi harus benar-benar dalam hal perawatannya. Sedikit saja dalam perawatan terlewatkan atau tidak memadai, burung akan ada perubahan. Bisa dari tingkah laku atau kicauannya. (sumber: Om Kicau.com)

Semoga bermanfaat!!
advertisement

0 Response to "Tentang Murai Batu"